Tragedi Kanjuruhan: Iwan Bule dan PSSI Minta Maaf
Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir menjadi tragedi Kanjuruhan. Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, meminta maaf atas jatuhnya ratusan korban jiwa.
Di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, Arema FC vs Persebaya selesai 2-3. Suporter masuk ke lapangan, ada respons dari pihak keamanan yang melepaskan tembakan gas air mata.
Pada prosesnya, Presiden Joko Widodo, sampai mengungkap pernyataan. Ada 129 korban jiwa yang yang disebut Jokowi. Tragedi Kanjuruhan merupakan bencana sepakbola terbesar kedua di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saya beserta PSSI meminta maaf kepada korban dan sangat menyesalkan insiden ini bisa terjadi. Saya dan tim PSSI sedang menuju ke Malang untuk menemukan gambaran utuh terkait insiden ini," katanya dalam akun Instagram resminya, Minggu (2/10/2022).
"Turut berdukacita yang mendalam atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," kata dia menambahkan.
Kerusuhan sepakbola dengan jumlah korban jiwa terbesar terjadi pada 24 Mei 1964. Kisah pilu itu terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru. Kejadian itu memakan korban jiwa 328 orang.
Dampak dari tragedi Kanjuruhan, Presiden RI Joko Widodo, meminta Liga 1 dihentikan.
"Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Jokowi dalam pernyataan resminya.