Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Tunggal Putri Indonesia Diyakini Bicara Banyak di SEA Games, asal...

Legenda bulutangkis Susy Susanti berkeyakinan tunggal putri Indonesia mampu berbicara banyak di SEA Games 2021. Asalkan mereka mau bekerja lebih keras.

Indonesia terakhir kali meraih medali emas tunggal putri di SEA Games pada tahun 2013 silam di Myanmar. Saat itu Bellaetrix Manuputty menundukkan pemain Thailand, Busanan Ongbamrungphan (9-21, 21-13, 21-13).

Setelah itu, prestasi tunggal putri terbaik Indonesia di multievent terakbar regional ASEAN itu hanya mencapai runner up. Pada SEA Games 2019 di Filipina, Ruselli Hartawan, harus puas merebut medali perak setelah dikalahkan wakil Malaysia Kisona Selvaduray dengan skor 22-20, 14-21, 13-21.

"Memang kekuatan bulu tangkis dunia, khususnya putri, ada di Asia, sehingga persaingan sangat ketat. Untuk Indonesia, tentunya kita butuh kerja ekstra keras untuk minimal bisa mendapatkan medali," kata Susy menyoal peluang tunggal putri di SEA Games dan Asian Games tahun ini seperti dikutip dalam laman NOC Indonesia.

Peraih delapan medali emas SEA Games di nomor tunggal putri dan beregu putri tersebut menilai banyak negara yang patut diwaspadai dalam persaingan di tunggal putri.

"Kalau kita melihat dari ranking dan hasil pertandingan yang selama ini diikuti memang saat ini kekuatan untuk putri Asia cukup ketat. Selain China, Jepang, dan Korea Selatan, ada juga China Taipei, Thailand, India, dan ada beberapa pemain dari Hong Kong, Singapura, dan Malaysia," tambah Susy.

Peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab tunggal putri sulit bersaing dengan negara-negara lain. Antara lain minimnya bibit tunggal putri.

"Pemain-pemain putri kita tidak sebanyak putra bibitnya. Regenerasi pemain juga tidak sebaik di putra, terutama di ganda

Read more on sport.detik.com
DMCA