Tragedi Kanjuruhan: Arema FC Bantah Stadion Lebihi Kapasitas
Stadion yang melebihi kapasitas disebut-sebut sebagai salah satu penyebab terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Manajemen Arema FC membantah tudingan tersebut.
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10/2022). Kejadiannya bermula dari suporter yang marah karena hasil tersebut lalu masuk ke dalam lapangan.
Aparat keamanan merespons lalu menembakkan gas air mata ke segala penjuru stadion. Penonton di tribune panik sehingga berdesak-desakan ingin keluar yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak sedikit yang meyakini bahwa Tragedi Kanjuruhan terjadi salah satunya akibat panitia penyelenggara yang mencetak tiket lebih banyak daripada kapasistas stadion. Akan tetapi, officer Arema FC Sudarmadji menegaskan, pihaknya hanya menjual 42 ribu tiket dari kapasitas Stadion Kanjuruhan sebesar 45 ribu penonton.
"Kapasitasnya itu 45 ribu (penonton). Bisa kita saksikan tidak ada luberan penonton dan itu juga ada videonya," kata dia.
"Kalau toh ada kelebihan kuota, tentu akan terjadi luberan penonton. Jadi kita bicara fakta di lapangan bahwa tidak ada luberan penonton," sambung Sudarmadji.
Berdasarkan data yang disampaikan Menko PMK Muhajir Effendy pada Minggu (2/10/2022) malam, total korban mencapai 448 orang. Sebanyak 125 orang meninggal dunia, 302 mengalami luka ringan, dan 21 menderita luka berat.
Artikel ini telah ditayangkan detikJatim. Baca selengkapnya di sini.