Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Tragedi Kanjuruhan: Amnesty International Soroti Penggunaan Gas Air Mata

Tragedi Kanjuruhan merenggut hingga 174 korban jiwa. Amnesty International menyoroti penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan.

Kericuhan pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Suporter tuan rumah yang kecewa kemudian masuk ke lapangan.

Bentrok antara suporter dan aparat keamanan di lapangan pun tak terhindarkan. Aparat keamanan kemudian juga melepaskan gas air mata untuk menghalau massa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada akhirnya, tragedi ini membuat setidaknya 174 orang meninggal dunia. Ratusan lainnya mengalami luka-luka.

"Hak hidup ratusan orang melayang begitu saja pasca pertandingan bola, ini betul-betul tragedi kemanusiaan yang menyeramkan sekaligus memilukan. Perempuan dan laki-laki dewasa, remaja dan anak di bawah umur, menjadi korban jiwa dalam tragedi ini. Kami sampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, pun kepada korban luka yang saat ini sedang dirawat, kami berharap pemulihan kondisi yang segera," ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam rilisnya di situs resmi.

Amnesty International secara khusus menyoroti penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan. Mereka menyebut soal penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan.

"Penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan massa seperti itu tidak bisa dibenarkan sama sekali. Ini harus diusut tuntas. Bila perlu, bentuk segera Tim Gabungan Pencari Fakta. Tragedi ini mengingatkan kita pada tragedi sepak bola serupa di Peru tahun 1964 di mana saat itu lebih dari 300 orang tewas akibat tembakan gas air mata yang diarahkan polisi ke kerumunan massa lalu

Read more on sport.detik.com