Prestasi dan Regenerasi Bikin Praveen/Melati 'Didepak' PBSI
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tak lagi jadi penghuni pelatnas PBSI mulai tahun ini. Prestasi dan regenerasi menjadi pertimbangan untuk melepas keduanya.
Selepas menjurai All England pada Maret 2020, Praveen/Melati memang tak lagi meraih gelar. Ganda campuran terbaik Indonesia itu tak mampu memenuhi ekspektasi PBSI.
Selama 2021, capaian terbaik mereka 'hanya' menjadi runner-up di Thailand Open (Januari) dan Hylo Open (November). Di Olimpiade Tokyo, langkah mereka terhenti di perempatfinal.
Namun penurunan yang paling disorot terjadi pada gelaran Indonesia Badminton Festival (IBF) pada November-Desember lalu. Dari tiga turnamen yang ada, Praveen/Melati selalu tersingkir di babak-babak awal.
Kabar tak sedap soal masalah pribadi antara keduanya sempat mencuat, meski hal itu tak pernah terkonfirmasi. Namun penurunan performa mereka sampai membuat pelatih Nova Widianto melontarkan kritik di hadapan media, sesuatu yang jarang terjadi sebelumnya.
Capaian buruk di akhir tahun membuat rumor pencoretan mereka dari pelatnas menguat. PBSI, di satu sisi menegaskan bahwa mereka baru akan mengumumkan skuad anyar pelatnas setelah seleksi nasional rampung digelar.
Memasuki awal 2022, sinyal-sinyal pencoretan Praveen/Melati pun muncul. Foto-foto yang diunggah Melati di media sosial seolah memberi pesan dirinya 'pamit' dari pelatnas.
Ia juga diketahui menjalani latihan fisik di sebuah gim di kawasan elite Jakarta Selatan, bukan di Cipayung. Selain itu, nama Praveen/Melati juga tak tercantum dalam tes medis yang digelar PBSI.
Rumor itu akhirnya terjawab. PBSI pada Jumat (28/1) siang mengonfirmasi pencoretan keduanya.
"Benar Praveen Jordan/Melati Daeva tak masuk pelatnas kali ini. Ada beberapa parameter yang kami gunakan untuk