Belum Tuntas Kartini: Kartika Siti Aminah dan Ironi Liga Putri
Kartika Siti Aminah, 44 tahun, menjadi pelatih perempuan pertama di IBL. Kendati ada suara sumbang, tetapi sejarah itu tercipta. Yang ironis, di sisi lain, ada liga basket putri yang justru bak tidak bernyawa; mati suri.
Ika, sapaan karib Kartika Siti Aminah, ditunjuk sebagai pelatih Bima Perkasa saat musim kompetisi IBl 2022 sudah berjalan. Dia dipercaya menggantikan pelatih AS Dean Murray pada 27 Januari 2022.
Tugas Ika tidak mudah. Klub basket Asal Yogyakarta itu kesulitan. Tidak pernah menang dari empat pertandingan pertama.
Ika cuma memiliki waktu tiga hari untuk meracik tim sebelum menjalani debut sebagai head coach tim IBL. Laga yang sudah menunggunya Bima Perkasa menghadapi RANS PIK Basketball pada 30 Januari.
Hasilnya cukup menjanjikan. Bima Perkasa menang atas RANS yang kala itu ditangani Koko Heru Nugroho dengan skor 57-53. Pertanda bagus untuk Ika. Juga pertanda baik bagi Bima Perkasa.
"Itu menjadi momen paling spesial. Sebuah pembuktian kalau saya bisa melakukannya. Dengan pertolongan Allah tentunya," kata Ika.
Tetapi, bagi sebagian orang, kemenangan itu rupanya tidak cukup membuktikan Ika pantas menjadi head coach di tim IBL. Ada yang menilai hasil sip itu dipengaruhi faktor hoki. Strategi yang digunakan juga dinilai kurang variatif.
"Kemenangan itu dipengaruhi banyak faktor. Banyak pemain inti RANS kena COVID-19 dan pemain asing Bima Perkasa sedang bagus," kata salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Dalam prosesnya, Bima Perkasa memang belum mampu berbuat banyak. Bima Perkasa menutup musim sebagai juru kunci Grup Merah dengan koleksi 25 poin.
"Strategi yang diberikan juga sering kurang matang dibandingkan pelatih putra," ujar lainnya.
Tidak semua memberikan suara sumbang. Keberadaan Ika di


