Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

'Anak Saya Hindari Gas Air Mata tapi Pintu Stadion Kanjuruhan Terkunci'

Seorang ayah yang anaknya jadi korban Tragedi Kanjuruhan ceritakan momen mencekam. Anaknya mau keluar stadion demi hindari gas air mata, tapi pintunya terkunci!

Aremania bernama Muhammad Reko Septiyan (19) asal Manyar, Gresik. Reko mengalami patah tulang setelah terinjak-injak Aremania lainnya yang berusaha menghindar dari gas air mata yang ditembakkan polisi saat Tragedi Kanjuruhan setelah laga Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam WIB.

Tulang kaki kirinya patah karena terinjak-injak, sehingga harus menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Malang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Faisol, ayah Reko menceritakan kepada detikJatim, soal pengakuan kawan-kawan anaknya yang turut terjebak di tribun 12 Stadion Kanjuruhan. Tempat di mana gas air mata menghujani mereka.

Dari teman putranya, ia mendapat cerita bahwa polisi menembakkan gas air mata secara langsung ke arah tribun tempat mereka berada.

"Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton pertandingan," kata Faisol, Minggu (2/10/2022).

Setelah gas air mata itu ditembakkan, banyak penonton yang pingsan karena sesak napas. Pekatnya asap gas air mata membuat penonton lain panik dan berdesakan mencari jalan keluar. Belum lagi, banyak penonton yang pingsan.

"Padahal yang ada di tribun itu, kan, aman-aman saja harusnya. Yang ramai, kan, di lapangan. Tapi kok yang di tribun juga ditembak gas air mata? Banyak yang pingsan karena sesak napas itu," tambah Faisal.

"Jadi gas air mata itu ditembak sana di tembak sini. Otomatis membuat asap gas air mata itu semakin berkumpul di tribun. Tentu hal ini membuat orang enggak bisa

Read more on sport.detik.com
DMCA