Ducati kini menguasai lintasan MotoGP. Pebalap tes KTM Pol Espargaro memperkirakan musim depan dominasi itu akan mulai tergerus.
Ducati sudah mengantarkan pebalapnya memenangi titel juara dunia dalam dua musim terakhir. Musim ini pun Francesco Bagnaia jadi yang terdepan di persaingan, sehingga punya kans bagus untuk hat-trick gelar.
Dominasi Ducati juga terasa dari pekan ke pekannya. Pada MotoGP Austria pekan lalu misalnya, tujuh motor Ducati finis di 10 besar baik mesin 2024 maupun 2023.
Saat ini, empat pebalap teratas di klasemen kejuaraan dunia juga merupakan penunggang Ducati. Francesco Bagnaia memimpin atas Jorge Martin, Enea Bastianini, dan Marc Marquez.
Pol Espargaro yang kini jadi pebalap uji KTM memuji kerja keras Ducati hingga bisa berada di posisi sekarang. Salah satu strategi brilian mereka adalah menurunkan delapan motor ke lintasan.
Ini bikin Ducati bisa mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan dalam waktu lebih cepat ketimbang para rival. Tapi mulai musim depan, superioritas Ducati bakal tergerus.
Sebab mereka kehilangan satu tim, yang berarti dua motor. Selain itu hengkangnya Martin dan Bastianini akan meninggalkan efek.
"Ducati sangat superior, saya yakin ini hasil dari bertahun-tahun punya keuntungan data besar yang tidak dimiliki pabrikan lain, satu di antara sejumlah hal," kata Pol Espargaro dikutip Autosport.
"Mereka mampu mengembangkan motor jauh lebih cepat dan sekarang kami kewalahan karena itu. Tapi normal saja kalau Anda punya delapan motor di lintasan selama bertahun-tahun, sementara lainnya cuma punya dua atau empat maksimal."
"Punya 50% motor lebih sedikit di lintasan itu gila sih. Tapi sedikit demi sedikit situasinya akan berbalik, mulai dari tahun depan. Sebab mereka kehilangan satu tim dan
ducati
Motogp
motogp 2024
Marc Marquez
Francesco Bagnaia
Jorge Martín
Pol Espargaro