Strategi PBSI di SEA Games dan Piala Sudirman yang Main Berbarengan
Bulan Mei mendatang ada ajang dua olahraga yang digelar nyaris berbarengan dan sama pentingnya bagi PB PBSI, yakni SEA Games dan Piala Sudirman. Target sama tinggi pun sudah dicanangkan. Lantas bagaimana strategi PBSI membagi kekuatan?
Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, PBSI harus membagi kekuatan demi merebut kembali Piala Sudirman yang sudah lama tak kembali sejak 1989. Kejuaraan beregu paling bergengsi di dunia itu akan dihelat di China, 14-21 Mei.
Pada waktu yang nyaris bersamaan, PBSI juga harus menjalankan kewajibannya sebagai cabor paling diandalkan mendulang emas di SEA Games 2023 Kamboja. Ajang itu akan dimulai 5-17 Mei, namun khusus cabang bulutangkis digelar 8-16 Mei di Badminton Hall Morodok Techo. Empat medali emas ditargetkan dari bulutangkis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua event yang sama pentingnya itu membuat PBSI harus pintar-pintar memutuskan pemain yang akan diturunkan, agar para pemain yang tampil di SEA Games dan Piala Sudirman memiliki kekuatan yang sama dalam meraih hasil maksimal.
Sejauh ini baru skuad SEA Games yang diumumkan secara resmi oleh induk organisasi bulutangkis nasional tersebut. Totalnya 20 pebulutangkis dengan perbandingan 30:70 senior-junior. Sementara untuk Piala Sudirman belum dirilis secara resmi.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi Rionny Mainaky tak khawatir dengan pembagian pemain untuk kedua event tersebut. Sebab, mereka punya banyak stok pebulutangkis yang levelnya sudah di atas.
"Memang untuk Piala Sudirman, kami full team ya, jika dilihat skuadnya. Seperti Jonatan Christie, Anthony Ginting, Gregoria (Mariska Tunjung), Putri (Kusuma Wardani), ya semua yang terbaik ada di sana," kata Rionny ketika ditemui detikSport, di Pelatnas PBSI, Cipayung.
Sementara