Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Sedihnya Ranieri Lihat Leicester di Ambang Degradasi

Claudio Ranieri pernah membawa Leicester City juara Premier League. Pria 71 tahun itu sedih melihat nasib mantan timnya yang sekarang di ambang degradasi.

Nasib Leicester berada di ujung tanduk musim ini. The Foxes di antara hidup-mati jelang matchday terakhir Liga Inggris 2022/2023.

Jamie Vardy cs menjamu West Ham United pada laga terakhir Premier League, Minggu (28/5/2023) malam WIB. Kemenangan menjadi harga mati Leicester apabila mau bertahan di kasta tertinggi Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ya, Leicester terpuruk di posisi ke-18 klasemen dengan 31 poin. Skuad asuhan Dean Smith tertinggal 2 angka dari Everton, yang juga berusaha bertahan di Liga Inggris dan akan bertemu Bournemouth.

Menukiknya prestasi Leicester City musim ini bisa dibilang memprihatinkan. Bukan apa-apa, The Foxes sebelumnya sempat diperhitungkan sebagai kekuatan alternatif Premier League.

Leicester bahkan berhasil menyabet titel Liga Inggris tahun 2016. Kesuksesan itu berlanjut ke gelar Piala FA 2021 dan Community Shield 2021.

Jebloknya prestasi Leicester disorot tajam Claudio Ranieri. Pelatih asal Italia itu mengungkapkan betapa kecewanya dia dan para penggemar apabila Leicester beneran degradasi.

"Saya memiliki kesedihan untuk para penggemar yang luar biasa ini. Sepakbola membawa impian dan juga mimpi buruk," kata Ranieri, dilansir dari Football Italia.

"Saya akan selalu mengingat pertandingan melawan Sunderland, yang secara praktis dimainkan di Skotlandia. Saya melihat dua atau tiga bus penuh dengan orang tua yang telah melakukan perjalanan demi menonton pertandingan dan saya berpikir, jam berapa mereka bangun untuk melakukan perjalanan ini?"

"Ada juga komunitas Asia yang besar di Leicester dan banyak dari mereka mengatakan

Read more on sport.detik.com