Road to Istanbul: Inter Milan Patahkan Prediksi, Tancap Gas di Akhir
Inter Milan tanpa diduga melaju ke final Liga Champions musim ini. Meski awalnya tak diunggulkan, namun Nerazzurri berhasil mematahkan prediksi dengan meraih hasil yang dibutuhkan demi meraih tiket partai puncak.
Tim asuhan Simone Inzaghi tergabung bersama Bayern Munich, Barcelona, dan Viktoria Plzen di Grup C. Mereka diperkirakan hanya akan finis ketiga atau piindah ke Liga Europa. Kekalahan atas Bayern di laga pertama seolah mengonfirmasi itu.
Namun di empat laga berikutnya, Inter berhasil meraih 10 poin, termasuk empat dari Barcelona yang mereka bungkam 1-0 dan tahan 3-3. Mereka juga menghajar Plzen dua kali dengan skor 2-0 dan 4-0.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat kembali bertemu Bayern di laga terakhir grup, mereka kembali kalah 0-2, namun dalam keadaan sudah lolos ke fase grup sebagai runner-up. Begitu masuk ke fase gugur, Inter kembali menunjukkan mental pejuang dan bermain efektif.
Mereka selalu meraih kemenangan di leg pertama mulai dari babak 16 besar hingga semifinal. Itu memudahkan mereka mengambil kontrol saat leg kedua. Mereka juga tak lagi menelan kekalahan seperti yang dialami di fase grup.
Porto berhasil disingkirkan dengan agregat 1-0. Inter menang satu gol di leg pertama, dan bertahan rapat di leg kedua untuk memaksakan skor 0-0. Namun mereka tak lantas selalu memakai cara itu. Tanya saja Benfica.
Di perempatfinal, tim ibu kota Portugal itu kalah 0-2 di kandang sendiri, lalu sempat tertinggal 1-3 di leg kedua. Meski berhasil menyamakan skor menjadi 3-3, Inter sudah menabung lima gol untuk lolos dengan agregat 5-3.
Bertemu rival sekota AC Milan di semifinal, Inter berhasil menyengat Rossoneri di leg pertama dengan menang 2-0 berkat dua gol cepat di 11 menit pertama. Hal itu memudahkan