Ratusan Pesepakbola Perempuan Protes Kesetaraan Jelang Piala Dunia 2023
Piala Dunia 2023 akan digelar beberapa bulan lagi. Jelang turnamen akbar itu, pesepakbola perempuan melayangkan protes ke FIFA terkait kesetaraan perlakuan.
Seperti dilaporkan ABC.net.au, sebanyak 150 pemain dari 25 negara menandatangani surat protes ke FIFA. Isinya adalah tuntutan soal kesetaraan.
Dalam surat tersebut, ratusan pesepakbola perempuan mendesak agar hadiah piala Dunia 2023 disamakan dengan hadiah Piala Dunia 2022 tim putra di Qatar lalu. Angka yang disodorkan memang cukup jomplang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai perbandingan, Piala Dunia Perempuan pada 2019 hanya memberikan hadiah total senilai 30 juta USD. Sementara Piala Dunia 2022 tim putra di Qatar bisa mencapai 440 juta USD, dengan Argentina meraih 40 juta USD sebagai juaranya.
Presiden Infantino sendiri berjanji akan menggandakan jumlah hadiah pada edisi 2023, beserta penambahan peserta menjadi 32 tim. Namun tetap saja, jumlah hadiahnya masih tertinggal jauh dari tim putra.
Maka dari itu, ratusan pesepakbola putra mendesak kesetaraan angka hadiah di Piala Dunia 2023 ini. Surat yang ditandatangani itu kemudian didukung FIFPro, asosiasi pesepakbola profesional sedunia.
Selain kesetaraan soal jumlah hadiah, pesepakbola perempuan itu juga mendesak reformasi di bidang sumber daya dan semacam pernyataan komitmen non-diskriminasi.
Reformasi itu termasuk memasukkan kesetaraan ke dalam peraturan dan ketentuan Piala Dunia seperti perjalanan ke dan dari turnamen, ukuran delegasi staf, dan akses ke fasilitas dan tempat pelatihan.
Selain itu, para pemain juga menginginkan jaminan struktural dari FIFA agar bisa mendapat 30 persen dari total hadiah Piala Dunia. Sebelumnya, FIFA memberikan hadiah kepada federasi, yang terkadang para pemain tidak