Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Quartararo 'Ancam' Yamaha Lagi

Fabio Quartararo kembali menegaskan, dirinya tak akan ragu untuk meninggalkan Yamaha. Quartararo merasa Yamaha cuma punya waktu sebentar untuk bisa kompetitif.

Pebalap Prancis itu berhasil mempersembahkan titel juara dunia pada 2021, di musim debutnya setelah promosi dari Petronas SRT. Itu adalah titel Yamaha pertama sejak Jorge Lorenzo memenanginya pada 2015.

Namun, setelah finis runner-up di 2022 Quartararo semakin sulit kompetitif. Bahkan pada musim ini El Diablo tak sekalipun bisa memenangi balapan baik sprint race atau pun di hari Minggu. Pencapaian terbaik Quartararo hanya tiga kali finis podium ketiga di Austin, India, dan Mandalika.

Sinyalemen kurang meyakinkan diperlihatkan Yamaha setelah Fabio Quartararo cuma finis ke-14 pada tes post season di Valencia, November silam. Pabrikan Jepang itu tinggal memiliki waktu kurang dari tiga bulan untuk meyakinkan Quartararo dengan menunjukkan progres di dua tes pramusim di Sepang dan Qatar.

Seperti sebagian besar pebalap lainnya, kontrak Quartararo akan habis di akhir 2024. Rider berusia 24 tahun itu siap angkat kaki jika memang Yamaha tidak mampu memenuhi ekspektasinya.

"Tentu saja sebagai seorang pebalap, Yamaha memberiku kesempatan tampil di MotoGP," ungkap Quartararo kepada Autosport. "Aku memberi mereka sebuah titel juara. Hubungan kami bagus."

"Sebagai seorang pebalap, aku ingin sekali bangkit dengan Yamaha, kembali meraih kemenangan-kemenangan. Kami pernah berada di momen-momen terbaik, momen-momen terburuk, dan aku ingin sekali kembali ke momen-momen terbaik itu."

"Namun, masalahnya adalah kami punya waktu yang sangat-sangat singkat untuk melakukannya, terutama untuk diriku sendiri untuk yakin bahwa ini adalah sebuah proyek juara," lanjut dia.

"Tentu saja, jika aku

Read more on sport.detik.com