Piala Asia: Indonesia Underdog, tapi Shin Tae-yong Anti Main Bertahan

Timnas Indonesia akan tampil di Piala Asia lagi dengan status tim peringkat FIFA paling rendah. Tapi Shin Tae-yong menegaskan ia anti main bertahan.

Garuda masuk Grup D yang diisi Jepang, Irak, dan Vietnam. Tiga lawan itu jelas bukan lawan muda buat Asnawi Mangkualam Cs.

Jepang saat ini adalah tim Asia dengan ranking FIFA tertinggi, lalu Irak belum lama ini menang telak 5-1 atas Indonesia, sementara Vietnam juga sulit dikalahkan Indonesia di berbagai ajang sepakbola regional.

Saat in Garuda ada di peringkat ke-146 FIFA, cuma unggul atas Hong Kong- peserta Piala Asia 2023 lainnya- yang menempati urutan ke-150 FIFA. Situasi itu menunjukkan Indonesia sebagai salah satu negara terlemah di Piala Asia, yang juga baru akan tampil lagi sejak terakhir kali ikut serta pada edisi 2007.

Main bertahan biasanya menjadi strategi yang dipakai tim ketika menghadapi lawan yang kualitasnya jauh di atas. Tapi Shin Tae-yong menegaskan bahwa ogah timnya cuma main menunggu di belakang.

"Walaupun ranking FIFA kami hampir yang paling, di bawah tapi kalau hanya main di belakang dan fokus bertahan, saya pikir kami sepakbola Indonesia tidak bisa berkembang," kata Shin Tae-yong saat memberikan keterangan, Minggu (14/1/2024).

"Kami ingin mengikuti sepakbola modern, tak hanya bertahan tapi juga berusaha yang terbaik untuk melakukan build-up. Taktiknya juga, yang sesuai dengan sepakbola indonesia dan tak hanya fokus ke hasil," ujarnya menambahkan.

Pada laga pertama, Indonesia akan menghadapi Irak di Stadion Ahmad Bin Ali, Senin (15/12/2024). Kedua tim sebelumnya sudah jumpa dalam laga yang dimenangi Irak 5-1 di Basra, Irak, pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, November 2023.

Shin Tae-yong yakin timnya bisa main lebih baik saat jumpa Irak lagi. Hasil