Permintaan Maaf Kapolda Jatim atas Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Nico Afinta, mengucapkan permintaan maaf atas peristiwa Tragedi Kanjuruhan. Dia mengakui ada kekurangan dalam proses pengamanan.
Tragedi Kanjuruhan prcah usai Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023. Singo Edan tumbang 2-3 dari Bajul Ijo di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Usai laga, ada beberapa supoter yang menginvasi lapangan. Polisi merespons dengan tembakan ke arah tribune dan lapangan hingga membuat situasi di luar kendali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada prosesnya, ada sebanyak 125 orang meninggal dunia karena berdesakan dan gas air mata. Peristiwa ini mendapatkan sorotan dunia, penggunaan gas air mata di stadion sudah diharamkan oleh FIFA.
"Saya sebagai Kapolda ikut prihatin, menyesal, sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang berjalan ada kekurangan," kata Nico dalam konferensi pers, Selasa (4/10/2022).
Nico berjanji akan mengevaluasi prosedur pengamanan pertandingan sepakbola. Pihaknya akan melakukan evaluasi dengan panitia pelaksana pertandingan dan PSSI agar pertandingan sepakbola bisa berjalan aman.
"Ke depan kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana, kemudian PSSI, sehingga harapannya pertandingan sepakbola ke depan, pertandingan sepakbola yang aman, nyaman dan bisa menggerakkan ekonomi," ungkapnya.
Pihak POLRI sudah melakukan langkah dengan mencopot 10 anggotanya buntut dari Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya adalah, AKBP Ferli Hidayat, yang dicopot dari jabatan Kapolres Malang.