Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Pengakuan Eks Juventus: Banyak yang Lega Saat Conte Cabut

Kisah tentang metode latihan Antonio Conte yang 'keras' sudah banyak diketahui, namun mantan pemainnya di Juventus, Sebastian Giovinco mengungkap hal baru. Para pemain Bianconeri disebut lega saat sang manajer energik itu cabut dari Turin.

Giovinco dilatih Conte pada 2012-2014 dan memenangi dua scudetto. Namun posisinya tergeser sejak kedatangan Carlos Tevez dan Fernando Llorente pada musim panas 2013. Meski begitu, ia tetap merasakan didikan keras Conte.

Pada musim 2013-14, Juventus sudah mengunci scudetto beberapa pekan sebelum musim usai. Namun Conte tetap menuntut para pemain asuhannya tetap mengejar kemenangan hingga pekan terakhir demi mencapai 100 poin, rekor di Serie A.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dia tak pernah berhenti, seperti sebuah bor," ujar Giovinco kepada Cronache di Spogliatoio, dikutip Football Italia.

"Saya ingat dia pernah menyuruh Gigi Buffon berhenti berselebrasi di ruang ganti karena kami masih harus mengejar rekor 100 poin di Serie A."

Juventus akhirnya mengakhiri musim tersebut dengan raihan 102 poin, hasil 33 kemenangan dan tiga kali imbang. Namun Conte cabut di musim panas 2014 akibat perbedaan visi dengan direksi klub.

"Setelah dia pergi, para pemain bisa bernapas dan tersenyum lagi. Kami merasa seperti terlahir kembali, sebab kami tenaga kami sudah diperas selama bertahun-tahun," jelas Giovinco.

Karier Giovinco di Juventus juga tak bertahan lama. Sekitar enam bulan setelah Conte pergi, ia juga pindah ke Toronto FC karena kalah bersaing dengan Tevez, Llorente, dan Alvaro Morata.

Meski kurang sukses di Eropa, namun Giovinco cukup berjaya saat berkiprah di Amerika Serikat dan Asia. Di Toronto, ia meraih gelar MLS Cup 2017 dan mencetak 83 gol dalam 142 penampilan di sana.

Kemudian

Read more on sport.detik.com