Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Pelatih PSG: Saya Tidak Rasis dan Islamofobia

Pelatih Paris Saint-Germain Christophe Galtier membantah keras dirinya rasis dan Islamofobia. Dia akan menuntut keras penyebar isu tersebut.

Masa depan Galtier sebagai pelatih PSG memang lagi diusik tak cuma oleh performa buruk timnya, yang berujung kegagalan di Liga Champions, tapi juga soal tudingan dirinya rasis serta takut kepada Agama Islam.

Saat masih melatih Nice, Galtier mengeluhkan terlalu banyak pemain berkulit hitam dan muslim di tim tersebut. Hal ini dianggap bisa mengganggu kinerja tim karena bakal ada kecemburuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini membuat Galtier disorot tajam dan dikritik habis. Terlebih Galtier kini bekerja untuk PSG yang dimiliki oleh Qatar yang mayoritas beragama Islam.

Tuduhan ini sudah pasti bisa mengganggu fokus PSG yang masih mengincar dua gelar domestik di akhir musim. Oleh karenanya, Galtier pun akan menuntut pihak yang sudah mencemarkan nama baiknya.

Sebab, Galtier terkejut dengan munculnya isu seputar rasisme dan Islamofobia. Padahal Galtier selama ini banyak bekerja dengan para pemain dari golongan kulit berwarna serta beragam Islam.

Bahkan salah satu mantan pemainnya di Lille Burak Yilmaz juga turut membela Galtier.

"Saya putuskan untuk mengambil tindakan hukum kepada mereka yang sudah merusak kehormatan saya dan saya puas investigasi sudah berjalan," ujar Galtier di BBC Sport.

"Saya terkejut sekali dengan komentar yang menyerang saya seperti itu dan berkembang liar."

"Saya tumbuh besar di perumahan subsidi, dibesarkan dalam keberagaman, diajarkan untuk menghormati tanpa memandang perbedaan suku, warna kulit, atau agama mereka."

Read more on sport.detik.com