Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

PBSI Tetap Lakukan Evaluasi meski Sukses di All England

Bulutangkis Indonesia tengah berada di jalur positif menyusul dua gelar juara All England 2024. Tapi evaluasi tetap dilakukan karena lawan juga bakal berbenah.

Demikian disampaikan Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan karena menjelang Olimpiade seluruh negara akan mengamati peta kekuatan negara satu sama lain.

"Evaluasi akan selalu ada karena pasti semua negara mempelajari permainan-permainan kita dan kita juga harus sebaliknya, terus mempelajari peningkatan-peningkatan lawan," kata Ricky dalam keterangannya melalui PBSI.

Seperti diketahui, Indonesia unjuk gigi di All England 2024. Di turnamen BWF Super 1000 itu, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berhadapan di final tunggal putra, dengan nama pertama jadi juaranya. Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga menjadi jawara. Itu terjadi usai gagal di French Open.

Capaian ini pun tak sekadar mendapatkan gelar tapi mengukir sejarah bagi perbulutangkisan Indonesia. Jonatan dan Ginting mengulang prestasi seniornya, Harianto Arbi dengan Ardi Wiranata, pada final All England 1994.

Sementara Fajar/Rian juga mengulang kesuksesan rekan dan pendahulunya yang berhasil juara dua kali beruntun di turnamen bergengsi dan tertua di dunia tersebut. Sebelumnya ada Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juara All England 2017 dan 2018, kemudian Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky pada All England 1995 dan 1996, serta Tjun/Johan Wahjudi.

Bahkan untuk Tjun/Johan mereka empat kali secara beruntun All England 1977, 1978, 1979, 1980. Sebelumnya meteka juga juara di 1974 dan 1975. Di atas mereka ada Christian Hadinata/Ade Chandra yang menjadi juara di All England 1972 dan 1973.

"Ini adalah momen yang sangat baik.

Read more on sport.detik.com