Mikel Arteta Saklek, Xabi Alonso Fleksibel
Granit Xhaka ungkap perbedaan gaya melatih Mikel Arteta dan Xabi Alonso. Arteta kata Xhaka saklek, sementara Alonso lebih fleksibel.
Granit Xhaka bergabung dengan Bayer Leverkusen di musim panas 2023. Sang gelandang tengah dibeli seharga 15 juta Euro atau setara Rp 251 miliar dari Arsenal.
Xhaka jadi pilihan utama pelatih Xabi Alonso di Leverkusen. 21 Laga sudah dimainkannya di Bundesliga, plus masing-masing empat penampilan di DFB Pokal dan Liga Europa.
Dalam wawancara dengan PFA, Granit Xhaka ditanya perbedaan gaya melatih Mikel Arteta dan Xabi Alonso. Baginya, itu soal saklek dan fleksibel.
"Arteta memiliki filosofinya dan berpegang teguh. Selalu bermain dengan empat bek, tidak bisa jadi lima bek atau lainnya. Atau, dia memakai dua pemain nomor 8 bersamaan," ungkapnya.
"Alonso sedikit berbeda. Dia bisa main dengan empat bek, tiga bek, tapi nomor 6 (gelandang bertahan-red), tidak akan ke mana-mana," sambungnya.
Granit Xhaka menegaskan, dirinya tidak ada masalah dengan gaya melatih tiap juru taktik. Meski begitu, menurutnya pelatih yang oke adalah pelatih yang bisa cepat beradaptasi dengan permainan lawan di lapangan.
"Setiap pelatih, mereka punya filosofi, ide, dan taktiknya sendiri. Tentu saja, Anda harus dapat mengubah satu dan dua hal untuk bisa mendapat hasil yang bagus," tutup pemain berusia 31 tahun itu.