Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Mantan Bek Ini Heran Masih Ada yang Mau Tampung 'Apel Busuk' MU

Paul Parker, mantan bek timnas Inggris yang juga pernah membela Manchester United, menyebut Jadon Sancho sebagai 'apel busuk'. Parker heran masih ada yang mau menampungnya.

Sancho bakal dipinjamkan MU ke Dortmund, bekas klub pemain bersangkutan, sampai akhir musim nanti. Transfer itu diprediksi segera rampung dalam waktu dekat.

Hal itu terjadi setelah retaknya hubungan Jadon Sancho dengan Erik ten Hag. Pada bulan September, jelang laga lawan Arsenal, Ten Hag menyebut Jadon Sancho tidak masuk tim karena performanya yang tidak oke saat latihan.

Pernyataan Erik ten Hag itu lantas dikomentari Sancho, yang menuding manajernya sendiri sudah berbohong. Komentar kontroversial itu membuatnya dibekukan dari skuad Setan Merah, apalagi Sancho tidak pernah minta maaf.

Menurut Parker, yang bersama Manchester United pernah dua kali juara Premier League, Jadon Sancho memang biang masalah. Ia pun heran Dortmund mau menampung pemain 23 tahun tersebut.

"Aku sedikit terkejut Dortmund menginginkannya kembali. Dulu ia adalah masalah di Dortmund dan aku pikir ia akan bikin masalah lagi," katanya kepada SpilXperten yang dilansir Football365.

"Aku berasumsi ia sudah janji akan berubah ke Dortmund, tapi mereka harus ingat bahwa ia sudah bersikap tidak hormat kepada manajer dan rekan setimnya sendiri."

"Mereka melakukan pertaruhan karena tahu betapa ia memberi pengaruh buruk. Ia adalah sebuah 'apel busuk', itu sudah pasti. Ia tidak disiplin dan tidak pernah tampil sesuai ekspektasi."

"Semoga ia sudah memetik pelajaran penting dan punya lebih rasa hormat di masa depan. Ia tidak bisa ke sana dan berharap perilaku buruknya di masa lalu dilupakan orang begitu saja," tuturnya.

Read more on sport.detik.com