Liga 1 2023/2024 Diharapkan Naik Level di ASEAN
Liga 1 2023/2024 diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kompetisi. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) ingin beranjak dari ranking 6 ASEAN.
Saat ini level kompetisi sepakbola Indonesia dipandang sebelah mata di Asia bahkan ASEAN. Ambil contoh di ASEAN misalnya dimana Liga 1 hanya berada di ranking ke-6.
Dampak yang paling nyata dari hal ini adalah slot kompetisi klub Indonesia ke kompetisi Asia. Sudah 12 tahun klub Indonesia tak berkompetisi di Liga Champions Asia (LCA) sejak terakhir kali Arema ikut serta pada musim 2011.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini klub Indonesia harus bertanding di playoff babak kedua untuk bisa mendapatkan tiket ke LCA. Bali United akan menghadapi klub Hong Kong Lee Man, kalau lolos masih akan bertanding lagi melawan juara bertahan LCA Urawa Red Diamonds asal Jepang pada babak playoff terakhir.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu kompetisi sudah dirumuskan PT LIB. Salah satunya adalah peningkatan daya tawar/valuasi kompetisi yang berjalan lurus dengan pemasukan dari sponsorship.
Selain itu ada juga kebijakan penambahan slot pemain asing dari 4 menjadi 6 pemain asing (5+1 ASEAN). Penambahan kuota pemain ASEAN ini dipilih untuk meningkatkan jangkauan Liga 1 di kawasan ASEAN.
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan dana yang lebih besar dari sponsorship yang dalam hal ini adalah BRI. Tak diungkapkan berapa angkanya, tapi ada peningkatan yang tajam.
"Mudah-mudahan dengan titel sponsor yang sudah diresmikan hari ini, kita bisa meningkatkan value Liga 1. Seperti cita-cita PSSI untuk membawa Liga 1 naik grade, tidak lagi ranking 6 (ASEAN)," kata Ferry Paulus, Senin (26/6/2023).
"Sangat bersyukur ada lanjutan kerja sama setelah hampir