Di tengah karier yang terus menanjak, Lamine Yamal terus-terusan dibandingkan dengan Lionel Messi. Yamal menegaskan, dirinya ingin mengikuti jalannya sendiri.
Perbandingan Lamine Yamal dengan pemain ikonik Argentina itu memang tidak terhindarkan. Yamal dan Messi sama-sama lulusan akademi Barcelona, La Masia, lalu menembus tim utama di usia yang masih belia.
Baik Lamine Yamal maupun Messi sama-sama beroperasi di sayap kanan, serta memiliki kemampuan menggocek bola yang mematikan. Semakin kental perbandingan itu setelah Yamal mewarisi nomor seragam Barcelona nomor 10 pada musim ini. Nomor yang juga dipakai Messi di sebagian besar kariernya di Barca.
Lamine Yamal, yang masih berusia 18 tahun, sudah memainkan 119 pertandingan Barcelona dengan torehan 32 gol dan 43 assist. Yamal tidak ingin menjadi "titisan" Lionel Messi.
"Aku sudah tahu pertanyaan ini akan datang," celetuk pemuda berdarah Maroko-Guinea Ekuator itu. "Aku menghormati dia, pada akhirnya atas apa dia selama ini, atas apa arti dia bagi sepakbola, dan jika kami bertemu di atas lapangan, maka ada rasa saling menghormati karena kami adalah pemain bola dan karena, bagiku, dia itu pemain terbaik dalam sejarah."
"Dia juga tahu aku adalah seorang pesepakbola dan aku menghormati dia, jadi ini adalah rasa saling menghormati. Kami sama-sama tahu bahwa aku tidak ingin jadi Messi dan Messi tahu aku tidak ingin jadi dia."
"Aku ingin mengikuti jalanku sendiri, dan itu saja. Aku tidak punya niatan bermain seperti dia atau memakai nomor 10 yang pernah dipakai Messi atau semacam itu," lugas Lamine Yamal kepada program 60 Minutes di CBS.
Read more on sport.detik.com
sport.detik.com
