Klopp Bukan Pakar Ekonomi, Enggan Bahas Finansial Barcelona
Juergen Klopp enggan mengomentari situasi finansial Barcelona saat ini. Manajer Liverpool itu hanya mengharapkan yang terbaik buat Blaugrana.
Finansial Barcelona menjadi perbincangan panas insan sepakbola dalam beberapa bulan terakhir. Klub asal Catalunya itu dijerat hutang 800 juta euro (Rp 12 triliun), 'warisan' era kepemimpinan Josep Maria Bartomeu.
Joan Laporta selaku presiden anyar Barcelona berusaha melepaskan klub dari krisis. Mulai dari restrukturisasi utang, pemotongan gaji pemain, hingga aktivasi economic lever atau yang populer disebut 'tuas ekonomi'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Economic lever dalam kasus Barcelona meliputi penjualan aset-aset klub. Sudah empat 'tuas ekonomi' yang ditarik lewat penjualan 25 persen hak siar televisi dan 50 persen saham Barca Studios.
Barcelona meraup kurang lebih 700 juta euro dari penjualan sebagian saham hak siar televisi dan Barca Studios. Beberapa keuntungan itu digunakan untuk belanja pemain di bursa musim panas 2022.
Bintang-bintang yang merapat ke Camp Nou antara lain Robert Lewandowski, Raphinha, Jules Kounde, Franck Kessie, dan Andreas Christensen. Barcelona bahkan masih mau mengincar beberapa pemain lain semisal Marcos Alonso dan Bernardo Silva.
[Gambas:Twitter]
Tidak sedikit pihak mengkritik Barcelona yang lebih memilih belanja daripada melunasi hutang yang ada. Beberapa menyentil Los Cules menggadaikan sebagian pendapatan klub demi bisa bersaing untuk musim baru.
Situasi keuangan Barcelona turut disorot Juergen Klopp. Manajer asal Jerman itu mengaku hanya mengamati perkembangannya saja tanpa paham betul apa yang sebenarnya terjadi di Camp Nou.
"Salah satu alasannya adalah karena saya bukan ahli keuangan. Yang kedua: Jika Anda memberi tahu saya bahwa


