Kevin Sanjaya dkk Harus Punya Strategi Jitu di Denmark Open
Usai Japan Open, para pebulutangkis top dunia kini mempersiapkan diri menuju turnamen Eropa, yaitu Denmark Open dan French Open 2022. Kedua turnamen dengan level 750 itu akan diselenggarakan bulan depan.
Denmark Open yang diselenggarakan di Jyske bank Arena, Odense, pada 18-23 Oktober. Kemudian dilanjutkan French Open 2022 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, mulai 25-30 Oktober.
PBSI sendiri sudah menyiapkan 16 wakil yang akan diturunkan di ajang yang masuk dalam BWF Tour tersebut. Mulai dari antaranya ganda putra yang menurunkan lima wakil, Kevin Sanjaya hingga Hendra Setiawan. Lalu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva, serta Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui kekuatan penuh itu, Indonesia pun diharapkan bisa memperbaiki catatan prestasi di turnamen bulutangkis internasional yang dalam dua ajang terakhir, Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan Japan Open, nirgelar.
Hasil terbaik Indonesia hanya meraih satu medali perak melalui persembahan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan medali perunggu dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Kejuaraan Dunia 2022.
Mewujudkan hal itu, Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky mengatakan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan timnya.
Berbeda ketika di Jepang, di mana tim Merah-Putih harus waspada dengan shuttlecock yang berat. Di Denmark Open, bola diprediksi tak menjadi tantangan berat para pebulutangkis Indonesia.
"Kemarin saya sudah minta semua evaluasi dari para pelatih untuk seluruh pemainnya selama di Jepang. Saya juga sudah sampaikan kepada Ketua Harian PBSI (Alex Tirta). Cuma di Denmark ini kan pasti (kondisinya) beda," kata Rionny kepada detikSport.
"Di Jepang itu bulunya (shuttlecock) halus, makanya agak kesulitan