Mengelola emosi dan ambisi menjadi kunci keberhasilan Alwi Farhan menjuarai Macau Open 2025. Ia kini ingin terus mempertahankannya agar lebih konsisten.
Demikian disampaikan Alwi saat ditanyakan terkait perbedaan dirinya yang sekarang dengan yang sebelumnya, setelah merebut titel super 300 untuk kali pertama.
"Mungkin kelola emosionalnya. Koh Indra (Widjaja, pelatih tunggal putra) sering banget ingatkan bahwa saya itu orangnya berambisi tapi terkadang over. Jadi hal itu yang harus lebih diperhatikan dan ya saya bisa mengatasi itu. Alhamdullilah hasilnya bisa mengikuti," kata Alwi saat dijumpai di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Dalam pertandingan di Macau Open 2025 pekan lalu, bisa dibilang Alwi mendapat cukup banyak tantangan. Tidak hanya saat menghadapi Justin Hoh, tapi situasi di lapangan juga sempat memaksanya untuk mengatur emosi.
Lapangan yang mereka gunakan untuk bertanding sempat basah karena Air Conditioner (AC) yang bocor sehingga setiap beres poin selalu ada momen mengepel lapangan.
"Kalau mungkin lihat juga dari 11 set pertama itu memang saya keganggu banget ketika saya punya modal bagus dari babak pertama sampai semifinal itu di 11 pertama kurang bisa berjalan sesuai strategi. Tapi saya mencoba komunikasi dengan Koh Indra, dan beliau bilang, 'Saya diminta tolong untuk jangan terlalu fokus ke lapangan'."
"Jadi ketika poin rest, poin rest, saya diminta Koh Indra agar relax saja. Pikirkan pola mainnya saja dulu. Ya, koh Indra bisa mengalihkan itu dan saya lebih nyaman pastinya dengan bantuan Koh Indra," tuturnya.
Kini, prestasi dari Macau Open 2025 membawa Alwi Farhan tidak hanya naik tingkat lagi menuju peringkat 23 dunia, tapi juga membuatnya lebih percaya diri.
"Kalau untuk beban (juara)? Pastinya
Read more on sport.detik.com
sport.detik.com
