Juventus Pede Tak Akan Dihukum UEFA
Juventus percaya diri tak akan mendapat hukuman dari UEFA, imbas dari kasus pelanggaran finansial yang menjerat mereka. Bianconeri menegaskan terus berkoordinasi dengan otoritas tertinggi sepak bola Eropa itu.
"Kami tak khawatir apa yang terjadi di Italia akan berakibat juaga di Eropa. Kami terus berkontak dengan UEFA, dan proses di Italia juga belum selesai," ujar Chief Football Officer Juventus, Francesco Calvo kepada TV8, dikutip Football Italia.
Juventus saat ini sudah dijatuhi hukuman pengurangan 15 poin di Serie A karena dinilai terbukti melakukan pemalsuan nilai transfer dan keuntungan modal, dan saat ini mengajukan banding. Mereka juga masih diperiksa terkait manuver gaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sewaktu pandemi COVID-19, para pemain Juventus dilaporkan sepakat menerima pengurangan empat bulan gaji setara 90 juta Euro, namun ternyata hanya satu bulan saja yang dipangkas (22 juta Euro), sedangkan tiga bulan sisanya tetap dibayar.
Masalahnya, pembayaran itu diduga tak ada dalam laporan keuangan, sehingga lepas dari pajak. Sebagai tim yang terdaftar di bursa saham, Juventus wajib melaporkan dengan benar, termasuk kepada FIGC. Inilah yang menjadi bahan penyelidikan.
Laporan keuangan itu menjadi salah satu syarat FIGC memberikan lisensi bertanding di kancah Eropa. Jika laporan yang diberikan ternyata fiktif, maka Juventus dianggap melakukan pelanggaran.
Di sinilah UEFA berpeluang turun tangan menyelidiki jika investigasi di Italia sudah rampung. Ancaman sanksi bermain di Eropa bisa saja diberikan kepada Bianconeri, meski manajemen klub saat ini cukup yakin bisa terhindar dari hukuman itu.
Musim ini, Juventus awalnya bermain di Liga Champions, namun terlempar ke playoff Liga Europa karena hanya finis