Jalankan Sunah Rasul, Fathih Mantap Pilih Balap Unta
Mohammad Al Fathih Abdillah senang dengan karier barunya sebagai atlet balap unta. Sunah rasul jadi alasan Fathih pindah cabang olahraga.
Dia jadi atlet pertama Indonesia yang tampil di Asian Youth Games cabor balap unta. Sebelum ini, Fathih sempat menjajal bulutangkis dan berkuda memanah.
"Yang pertama sudah pasti itu perintah sunah Rasul dan saya juga sudah lama (main di berkuda memanah) tiga tahun dan mau mencoba pengalaman baru," kata Fathih alasan di balik memilih cabor balap unta, saat ditemui setibanya di Tanah Air, Rabu (29/10/2025).
Menurut Fathih, semula ia hanya ditawari kemudian ikut seleksi, dan berhasil menjadi satu-satunya atlet Merah-Putih yang bisa tampil di multievent terbesar di Asia kelompok remaja itu.
"Saat ditawari sempat berpikir dulu, tapi sama-sama mahluk hidup jadi gas saja," ujarnya.
Olahraga balap unta dikenal sebagai olahraga tradisional Timur Tengah sejak abad pertengahan. Biasanya untuk acara sosial dan perayaan. Balap unta kemudian mengalami tranformasi besar seiring popularitas dan partisipasinya dalam olahraga dan berkembang hingga sekarang.
Nah, bagi Indonesia induk federasinya baru disahkan oleh Komite Olimpiade Indonesia pada saat Rapat Anggota Luar Biasa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada Juli lalu.
Nama resminya ialah Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia (POUI). Masih barunya cabor tersebut di Indonesia, juga menjadi alasan Fathih membaca peluang untuk lebih maju.
"Iya saya berpikir itu juga. Saya lihat balap unta ada peluang untuk maju sekalian saya ingin mengembangkan olahraga ini di Indonesia juga," tuturnya.
Soal adaptasi, Fathih menjelaskan, kuda dan unta memiliki karakter yang berbeda. Termasuk soal bahasa yang digunakan untuk memerintah dua hewan tersebut.
"Unta itu


