Evaluasi PBSI terhadap Hasil Kejuaraan Badminton Asia Junior
PP PBSI mengatakan daya tahan dan kekuatan menjadi catatan tim muda bulutangkis Indonesia saat tampil di Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2025 di Solo. Hal ini juga jadi gambaran menatap Kejuaraan Dunia Junior Oktober mendatang.
Kejuaraan bulutangkis junior paling bergengsi se-Asia, atau WONDR Badminton Asia Junior Championships 2025, telah bergulir di Gor Indoor Manahan, Solo. Untuk kategori beregu campuran berakhir 22 Juli, sedangkan perorangan tuntas pada 27 Juli.
Hasilnya, tim bulutangkis Indonesia merebut satu gelar juara atau emas dari sektor tunggal putra, perak dari sektor ganda campuran, dan perunggu di sektor ganda putri.
Sedangkan di sektor beregu campuran, tim Junior Indonesia berhasil mencapai babak perempatfinal setelah kandas dari tim Junior Korea dengan skor 110-109.
Eng Hian, Kabid Binpres PP PBSI sekaligus tim manager Asia Junior Championship (AJC), sedianya cukup puas dengan performa tim junior Indonesia di kelompok beregu dan perorangan. Namun, tetap ada beberapa catatan sebagai evaluasi ke depan. Terutama faktor teknis.
"Sebagian dari pemain belum terbiasa bermain dengan skor 110 dan pressure sebagai tuan rumah untuk bermain sebaik mungkin dan menjadi juara. Sedangkan untuk faktor teknis, perlu ditingkatkan lagi kekuatan, kecepatan dan daya tahan untuk bisa bersaing dengan negara-negara seperti China, Korea, Thailand dan Jepang ," ujar Eng Hian dalam keterangan PBSI.
Pelatih yang karib disapa Didi ini menyebut bahwa di sektor perorangan, Indonesia secara keseluruhan hanya unggul di nomor tunggal putra. Sedangkan ganda putra, yang bisa dikatakan langganan sumbang gelar, kali ini belum bisa memberi hasil terbaik.
Moh. Zaki Ubaidillah menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang sukses meraih gelar juara,