Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Deputi CdM SEA Games 2023 Sebut Esports Potensi Harumkan Indonesia

Potensi atlet esports Indonesia menjadi juara dunia sangat besar. Sebab, negeri ini memiliki sekitar 68 juta gamers aktif yang menggeluti dunia olahraga elektronik.

Hal demikian disampaikan Ketua Umum Indonesia Esports Association (IESPA) Ibnu Riza Pradipto saat menjadi pembicara pada acara Kultum Kebangsaan bertema "Media Sosial, Ruang Unjuk Rasanya Anak Muda?" di Crematology X Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023).

Pada kegiatan yang diinisiasi oleh tokoh muda Tsamara Amany dan Pangeran Siahaan tersebut, Ibnu Riza memastikan masa depan esports Indonesia sangat cerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Di esports, sesuai survei, gamers aktifnya 68 juta. Nah itu akan jadi masa depannya Indonesia. Kita bisa menjadi juara dunia atau berprestasi bahkan. Oportunitinya lebih besar dari negara-negara lain yang masih berkembang," kata Ibnu Riza yang kini juga dipercaya sebagai Deputi CdM SEA Games 2023 Kamboja.

Menurut dia, besarnya potensi itu juga bisa mengerek perekonomian Indonesia. Sebab, akan ada efek yang didapat ketika ada kejuaraan esports digelar. Dengan begitu, UMKM dan ekonomi kreatif akan memperoleh berkahnya.

"Dari sisi ekonomi kreatif, perekonomian Indonesia akan meningkat," ucapnya.

Meski atlet esports Merah Putih cukup potensial jadi juara dunia, tapi pihaknya tetap memberikan masukan kepada pemerintah ikut mengubah pola pikir generasi muda saat ini.

Pola pikir lama, lanjut Ibnu, harus mulai ditinggalkan karena sudah tidak bisa diterapkan untuk anak muda zaman sekarang.

"Pemerintah sudah harus ubah mindset dari zaman kolonial menjadi zaman milenial. Jadi ga bisa mindset lama dibawa sekarang, ga nyambung karena anak-anak sekarang, gamers sekarang sudah apatis, antipati. Karena apa?

Read more on sport.detik.com