Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Armin Tan: Kerasnya Hidup Menggapai Dunia Tinju

Armin Tan adalah promotor tinju di Indonesia yang sedang naik daun. Keberhasilannya ini didapat setelah melalui pahitnya kehidupan.

Armin adalah pria yang berasal dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Sosok kelahiran 1979 itu memilih bergelut dengan dunia tinju demi bisa keluar dari kemiskinan.

Saking miskinya, Armin mengakui untuk makan saja susah. Sang ibu cuma bisa rutin membeli mi instan--kala itu masih seharga 125 perak dengan tambahan telur satu butir--untuk dibagi ke tiga anak.

Meski hidup susah, Armin masih bisa menuntaskan pendidikan hingga SMA. Biaya sekolah didapat dari pekerjaan serabutan ayahnya dan juga dari upaya meminjam uang.

Armin Tan kemudian memilih merantu ke Jakarta. Beberapa pemicunya adalah tak ada sasana tinju di kampung halamannya dan terlibat masalah hukum.

"Awal di Jakarta, numpang hidup. Sekadar bisa makan. Sempat cari uang di terminal Grogol. Ngamen, ikut ngamen, yang penting dapat makan. Lalu lari ke Palembang, di sana sama juga. Lalu balik lagi ke Jakarta," kata Armin Tan.

Armin mengakui masa lalunya bukan cuma miskin, dia juga terlibat dalam dunia narkotika. Dia terlibat sebagai kurir dan terpaksa menerima pekerjaan itu demi menyambung hidup.

"Itu cara Tuhan hukum gua. Di Bangka sempat main narkoba, duitnya lumayan juga. Kerja digaji cuma 400 ribu, dibayar uang makan 12.500 lalu naik kendaraan 70 kilometer satu hari, jadi kurir."

Pada satu titik, Armin perlahan sadar apa yang sudah dikerjakan sangat tidak baik. Pada 2005, dia merintis usaha sendiri demi mengeluarkan hidupnya dari kemiskinan dan kesuraman.

Namun, memang tak ada yang mudah untuk menuju sukses. Bisnis onderdil kapalnya bangkrut pada 2010 meski setahun sebelumnya sudah mampu menembus proyek ke Timor Leste.

[Gambas:Instagram]

Read more on sport.detik.com