Ancaman Pembunuhan Bikin Di Maria Tak Jadi Balik ke Rosario
Rencana mudik Angel Di Maria ke klub lamanya Rosario Central gagal. Ancaman pembunuhan bikin Di Maria takut untuk pulang kampung.
Di Maria sejatinya merencanakan kembali ke Rosario setelah kontraknya habis bersama Benfica. Di Maria ingin menghabiskan kariernya di kampung halaman sebelum gantung sepatu.
Tapi, rencana Di maria itu gagal terlaksana karena ada ancaman pembunuhan yang dikirim lewat paket ke Funes Hills Miraflores, tempat Di Maria biasa tinggal jika sedang mudik.
Paket itu berisi ancaman mati untuk keluarga Di Maria jika gelandang Benfica tersebut pulang dan bermain untuk salah satu klub di Rosario. Di kota itu ada sejumlah tim sepak bola, namun dua yang terbesar adalah Rosario Central dan Newell's Old Boys.
Di dalam paket tersebut terdapat kepala babi yang disematkan peluru. Tidak cuma ditujukan ke Di Maria dan keluarga intinya, saudara perempuan dan keluarga besarnya pun mendapat ancaman kematian.
Hal ini yang bikin Di Maria mengurungkan niat untuk kembali ke Rosario karena merasa keselamatan keluarganya terancam.
"Ancaman itu muncul di lingkungan rumah orang tua saya dan menjadi ramai akhirnya, di saat bersamaan ada juga di rumah adik perempuan saya, yang sayangnya tidak tersiarkan berita karena adik saya dan suaminya takut untuk melaporkannya," ujar Di Maria kepada Rosario Central Canal 3.
Rosario adalah daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi di Argentina. Angka pembunuhan di Rosario mencapai 22 per 100 ribu penduduk, lima kali lipat di atas rata-rata Argentina yang 'hanya' 4,2 per 100 ribu penduduk.
Selain itu, Rosario juga merupakan jalur potensial ekspor obat-obatan terlarang.
"Bulan-bulan yang mengerikan. Kami cuma bisa duduk dan menangis semalaman karena tidak bisa mewujudkan mimpi saya kembali ke