3 Prioritas Tim Ad Hoc PBSI-KOI Menuju Olimpiade Paris 2024
Tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 kembali melakukan pertemuan dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Tercatat ada tiga hal yang mereka prioritaskan menuju multievent empat tahunan itu. Apa saja?
KOI, melalui Task Force-nya, diketahui terus memastikan proses kualifikasi yang diikuti tiap-tiap cabang olahraga proyeksi Olimpiade Paris 2024 berjalan baik. Bulutangkis menjadi salah satu yang didorong agar lebih banyak meloloskan atletnya demi menjaga tradisi medali emas Olimpiade.
Jika menukil daftar ranking Race to Paris per tanggal 27 Februari 2024, Indonesia baru mengamankan enam wakil. Mereka terdiri dari tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting (6), Jonatan Christie (9), tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung (7), ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (8), ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (7), dan Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari (13).
PBSI masih berpeluang menambah wakil untuk Olimpiade 2024 di sektor ganda jika mampu menembus ranking delapan besar hingga batas penutupan pada 28 April mendatang. Menatap target besar itu, KOI dan PBSI melalui tim Ad Hoc-nya kembali melakukan pertemuan khusus. Kali ini, giliran KOI yang menyambangi markas besar bulutangkis di Cipayung pada Selasa (27/2/2024).
"Hari ini kami memberikan paparan kepada KOI. Ada tiga poin yang kami sampaikan. Pertama adalah prioritas memperbaiki peringkat atlet," kata Fadil dalam jumpa persnya.
"Dengan memperbaiki peringkat atlet maka semakin banyak atlet kita bermain di Olimpiade. Dengan jumlah bertambah maka kans juga akan bertambah, ini sejalan dengan target KOI untuk menambah jumlah yang berlaga di Paris. Kalau bisa lebih banyak dari (olimpiade) Tokyo," ujarnya.
"Kedua, implementasi sport sciene. Kami di