Italia hanya akan menjadi penonton di Piala Dunia 2022 meski berstatus juara Eropa tahun lalu. Menurut bek Francesco Acerbi, hal itu disebabkan Gli Azzurri kurang rendah hati terhadap lawan yang dihadapi.
Usai menjuarai Euro 2020 pada Juli tahun lalu, performa Italia memang merosot. Di kualifikasi Piala Dunia 2022, mereka hanya menang sekali dan imbang empat kali dalam lima laga terakhir.
Akibatnya, Italia gagal lolos langsung ke Qatar setelah hanya menjadi runner-up Grup C di bawah Swiss. Apesnya lagi, mereka tumbang 0-1 dari Makedonia Utara di babak playoff.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibatnya, Italia harus absen di Piala Dunia untuk kedua kalinya secara beruntun. Pada edisi 2018 di Rusia, mereka juga tak ikut serta karena disingkirkan Swedia, juga di babak playoff.
Setelah kehancuran itu, Italia mulai berbenah. Nama-nama lama yang dinilai tak lagi bisa berkontribusi pun diabaikan pelatih Roberto Mancini. Wajah-wajah baru kemudian diberi kesempatan sebagai bagian dari regenerasi.
Sejauh ini, hasilnya tak buruk. Di UEFA Nations League, Italia tengah berada di posisi kedua dengan 8 poin dari 5 laga. Teranyar, mereka mengalahkan Inggris 1-0 berkat gol tunggal Giacomo Raspadori pada Sabtu (24/9) dini hari WIB.
Menyoal kemenangan atas The Three Lions, Acerbi mengaku timnya tampil rendah hati dan tidak meremehkan lawan, sehingga bisa menang. Sikap itu yang dinilainya hilang seusai juara Euro 2020, sehingga berakibat fatal pada Italia.
"Pertandingan (melawan Inggris) berjalan bagus. Kami ingin menunjukkan bahwa kami masih layak diperhitungkan," ujar pemain Inter Milan itu kepada Rai Sport, dikutip Football Italia.
"Mereka (Inggris) punya banyak pemain berkualitas, namun kami bisa melakukan pressing tinggi dan
timnas italia
UEFA Nations League
Roberto Mancini
Francesco Acerbi
Timnas Inggris