Van Dijk Bukan Robot, Wajar Jika Menurun

Virgil van Dijk angkat bicara soal kritik yang mengarah kepadanya. Bek 31 tahun itu menyebut penurunan performanya adalah hal wajar dan dia bertekad bangkit.

Van Dijk disorot usai kekalahan telak Belanda 0-4 dari Prancis di laga perdana Kualifikasi Euro 2024. Van Dijk dikritik habis oleh legenda Belanda Marco van Basten dan Ruud Gullit.

Mereka berdua menilai Van Dijk bermain buruk dan bertanggung jawab atas sebagian besar gol Prancis, karena alpa menjaga lawan-lawannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Performa ini tidak bisa diterima menurut Van Basten dan Gullit karena Van Dijk adalah pemain andalan sekaligus kapten. Meski apa yang ditampilkan Van Dijk tidak mengejutkan jika melihat penampilannya di Liverpool musim ini.

Liverpool yang jeblok tak lepas juga dari jeleknya penampilan Van Dijk di lini belakang sehingga timnya mudah diekspos lawan. Pertahanan Liverpool yang biasanya tangguh malah jadi bulan-bulanan lawan.

Situasi ini makin menguatkan fakta bahwa Van Dijk memang menurun usai cedera lutut parah pada 2020. Van Dijk tak lagi mau berupaya lebih saat menjaga lawan-lawannya.

"Wajar jika Anda tidak bisa terus bermain bag8us. Ada fase bagi klub atau pemain menurun, lalu mencari cara kembali ke level mereka," ujar Van Dijk membela diri dari kritik.

"Orang-orang tidak boleh lupa bahwa wajar jika seseorang membuat kesalahan, itu bagian dari sepakbola dan sangat manusiawi. Tapi karena ada ruang untuk mengkritik, maka hal itu dibesar-besarkan."

"Sudah pasti pesepakbola ada naik-turunnya, demikian juga klub.. Saya sih sangat yakin soal masa depan dan coba bermain sebaik mungkin di setiap laga."

"Ingat, kami bukan robot! Terkadang orang-orang lupa itu," papar Virgil van Dijk kepada Ziggo Sport.