Bos Inter Milan Beppe Marotta menilai serbuan klub-klub Arab Saudi memang melemahkan sepakbola Italia. Tapi, di satu sisi, klub-klub juga diuntungkan.
Setelah transfer Cristiano Ronaldo ke Al Nassr akhir tahun lalu, gelombang pemain-pemain dari Eropa ke Arab Saudi menjadi lebih kencang musim panas ini.
Karim Benzema, N'Golo Kante, Ruben Neves, Roberto Firmino, Marcelo Brozovic, Edouard Mendy, Kalidou Koulibaly, dan terakhir Sergej Milinkovic-Savic juga pindah ke klub-klub Arab Saudi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Godaan gaji besar tak mampu ditampik para pemain itu mengingat mereka juga butuh modal setelah pensiun nanti. Bahkan Neves yang sejatinya masih ada di usia emas pesepakbola, 27 tahun, juga nekat pindah.
Ini membuktikan klub Arab Saudi bisa jadi kekuatan baru baru di sepakbola dunia dalam beberapa tahun ke depan, andaikan bisa dikelola dengan baik. Inter sebagai salah satu klub yang terdampak merasakannya.
Brozovic yang jadi andalan di lini tengah harus dilepas, karena adanya tawaran kontrak lebih besar. Meski demikian, Inter sejatinya juga mendapat uang tambahan dari penjualan Brozovic untuk mengejar target lainnya.
Itu dibuktikan dengan kedatangan Davide Frattesi tak lama setelah Brozovic diresmikan sebagai pemain Al Nassr.
"Uang Arab Saudi sudah masuk ke Eropa, mereka mulai membeli banyak pemain dan itu juga membuat sepakbola Italia melemah. Tapi di saat bersamaan, dana segar itu bisa membantu kami membangun tim untuk masa depan," ujar Marotta di Football Italia.
Read more on sport.detik.com
sport.detik.com
