Tottenham yang Suram
Tottenham Hotspur memecat manajer tetap, menggantinya dengan manajer interim, lalu mencopotnya dan menunjuk manajer interim lagi. Bingung? Ya, begitulah Spurs.
Tottenham Hotspur menjalani musim ini dengan kacau. Gagal tampil optimal dan konsisten di bawah arahan Antonio Conte, sosok yang juara di Italia dan Inggris, manajemen klub memutuskan melakukan pemecatan.
Conte pun dicopot, terlebih setelah komentar pedasnya ke para pemain dan manajemen. Conte merasa Spurs tak punya ambisi yang cukup untuk mengejar sukses, alias puas dengan begitu-begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah Conte pergi, Spurs pun menunjuk asistennya yakni Cristian Stellini sebagai manajer interim. Ternyata kata interim di sana berarti harfiah karena memang ia menjabat tak sampai sebulan.
Stellini dipecat pada 24 April 2023, usai Spurs dihajar 1-6 di markas Newcastle United. Tapi jika umumnya manajer interim digantikan oleh manajer tetap, kali ini posisi Stellini diisi oleh manajer interim lainnya yakni Ryan Mason.
"Mereka dalam kekacauan nyata, tapi buat saya itu bersumber dari apa yang terjadi di sisi luar lapangan. Dan tidak adanya arah yang jelas, yang sumbernya dari para petinggi," tulis eks gelandang Spurs Jermaine Jenas dalam kolom di BBC.
Ketidakjelasan rencana Spurs ini pula yang bikin Jenas ragu soal hasil akhir musim. Kini berada di posisi lima Premier League dengan 53 poin, ia memprediksi The Lilywhites bakal disalip Aston Villa, Liverpool, dan Brighton & Hove Albion.
"Saya sungguh tak bisa melihat segala sesuatunya membaik buat mereka musim ini. Sebagai permulaan, lupakan saja soal kans mereka menapak naik di papan klasemen, mereka lebih mungkin menuju ke arah sebaliknya," sambungnya.
"Aston Villa, Liverpool, dan