Tentang 'Senjata' Atlet MTB Indonesia untuk Taklukkan Dunia
Indonesia punya sederet atlet Mountain Bike (MTB) berprestasi. Tapi, di balik sukses itu, ada juga peran penting "senjata" untuk memudahkan mereka meraih kemenangan.
Salah satu atlet MTB terkenal Indonesia adalah Sayu Bella yang turun di nomor Cross Country (XC). Salah satu disiplin balap sepeda gunung itu menuntut kecepatan, ketahanan fisik, dan keterampilan dalam melewati lintasan penuh tanjakan, turunan, dan rintangan alam seperti akar, bebatuan, dan sebagainya.
Berbeda dengan olahraga ekstrem sepeda Downhill yang fokus menuruni gunung atau bukit dengan kecepatan tinggi, Cross Country mencakup berbagai jenis kompetisi. Misalnya XCO (Cross Country Olympic) yang menjadi cabang resmi di Olimpiade dengan durasi sekitar 1-1,5 jam, XCC (Short Track) yang lebih singkat dan cepat berdurasi sekitar 20 menit, XCE (Eliminator) dengan format adu cepat antar pembalap di trek pendek, hingga XCM (Marathon) yang menguji daya tahan di jarak puluhan kilometer.
Apa pun formatnya, inti dari Cross Country tetap sama: mengayuh dengan efisien, kuat, dan lincah di medan alam yang kasar. Itulah mengapa atlet seperti Sayu Bella butuh "senjata" mumpuni untuk menaklukkannya.
Senjata itu bernama Polygon Syncline yang dipakai Sayu Bella saat tampil di SEA Games 2023. Kala itu Sayu Bella yang menggunakan seri Syncline C mengakhiri paceklik 10 tahun medali emas di ajang SEA Games, setelah setahun sebelumnya meraih medali perak pada Asian MTB Championships di Korea Selatan.
Itu yang jadi alasan mengapa Polygon Bikes dalam dua tahun terakhir melakukan riset dengan beberapa pebalap sepeda profesional di Asia. Selain Sayu Bella, ada juga atlet Singapura Riyadh Hakim.
Keduanya turut memberikan masukan langsung terhadap geometri dan teknologi suspensi


