Taktik Penyerangan Futsal: Cara Bangun Serangan Efektif
Permainan futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer dan diminati di Indonesia. Hampir seluruh lapisan masyarakat sudah mengenal permainan ini, baik anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya club futsal dan lapangan yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Futsal sekilas mirip dengan sepak bola, namun tetap memiliki perbedaan mulai dari jumlah pemain, ukuran bola, lapangan, aturan, hingga teknik bermainnya. Selain menguasai aturan dasar dan teknik bermain, pemain futsal perlu memahami taktik penyerangan yang sesuai untuk memperoleh kemenangan.
Berikut detikSport telah merangkum taktik penyerangan melalui formasi yang biasa digunakan dalam permainan futsal. Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Formasi diamond (1-2-1) merupakan taktik yang paling banyak digunakan dalam pertandingan futsal. Strategi ini memudahkan tim dalam melakukan transisi menyerang ke bertahan.
Pada formasi ini, pemain yang berada di posisi depan bertugas mengganggu aliran bola, pemain yang berada di posisi kiri dan kanan menutup celah pergerakan lawan, dan pemain belakang membaca pergerakan lawan dan mengganggu penyerang agar keluar dari zona pertahanan.
Kelebihan menggunakan formasi ini yaitu setiap tim dapat dengan maksimal melakukan serangan di sisi sayap, sebab formasi ini memiliki dua pemain dengan role flank. Pemain dengan posisi anchor juga memiliki banyak pilihan untuk mengalirkan bola ke depan. Pivot juga mendapatkan banyak suplai angka sehingga memiliki peluang besar dalam mencetak gol.
Di samping itu, formasi ini juga memiliki kesulitan. Tim harus mempunyai transisi bertahan atau menyerang yang baik. Apabila flank terlambat membantu pertahanan, maka sisi sayap dapat dengan mudah


