Suporternya Rusuh, PSS Lakukan Investigasi dan Tunggu Sanksi
PSS Sleman melakukan investigasi kericuhan yang terjadi di markas PSIS Semarang. Klub yakin para pelaku akan mudah dicari dengan banyaknya bukti.
Suporter PSS membuat ulah di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023). Kericuhan terjadi di injury time dalam posisi PSS tertinggal 0-1 dari PSIS pada laga pekan ke-21 Liga 1 2023/24.
Terjadi aksi lemparan dari tribune yang membuat ofisial dan pemain di bench dari kedua kubu masuk ke lapangan. CEO PSIS A.S Sukawijaya alias Yoyok Sukawi menjadi salah satu korbannya dan harus menjalani sembilan jahitan di kepala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menjadi sorotan, suporter PSS hadir dalam laga tandang. Padahal suporter tim tamu dilarang hadir ke stadion sebagaimana menjadi aturan di Liga 1 musim ini yang merupakan imbas Tragedi Kanjuruhan.
"Kami membentuk investigasi karena diminta Komdis (Komite Disiplin PSSI) untuk mencari siapa saja orang-orangnya," kata Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS) Gusti Randa saat dihubungi detikSport.
"Dan kalau bisa (hasil investigasi) dilaporkan ke komdis. Gampang itu bisa terlihat, di beberapa media massa juga terlihat jelas kan (pelaku kericuhan)," ujarnya menambahkan.
Menyoal kenakalan suporter timnya, Gusti Randa tak menampik bahwa itu merupakan bentuk kecintaan yang tak terbendung. Tapi ia menegaskan bahwa pihak klub sudah mewanti-wanti suporter untuk menaati peraturan.
Gusti Randa sendiri mengaku bingung darimana suporter PSS bisa mendapatkan tiket pertandingan tandang. Sebelumnya suporter PSS juga terbukti hadir pada laga-laga tandang lainnya di Liga 1.
"Manajemen sudah memberitahukan, sejak H-2 malah, karena seusai peraturan dan imbauan LIB, tidak ada penonton away. Ternyata banyak penonton Sleman, nah