Sudah Satu Tahun Pimpin PSSI, Erick Thohir Ingin Punya Legacy Ini

Erick Thohir sudah memimpin PSSI selama lebih dari setahun. Pria 53 tahun itu ingin memberi warisan sederhana untuk sepakbola Indonesia.

Pada Februari 2023, PSSI terpilih menjadi Ketum PSSI. Dia meraih 64 suara dari hasil Kongres Luar Biasa PSSI.

Banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan oleh Erick di PSSI. Peringkat FIFA Timnas Indonesia sudah perlahan naik, kini ada di urutan ke-134 ranking FIFA.

Selain Timnas, Erick juga diwarisi persoalan kompetisi. Erick dilantik beberapa bulan setelah terjadi Tragedi Kanjuruhan. Persoalan suporter ini juga menjadi satu hal yang harus dia atasi.

Setelah terpilih menjadi orang nomor 1 di PSSI, Erick sudah bisa menyerahkan blue print ke FIFA untuk mengembangkan sepakbola Indonesia sampai 2045. Kini, Erick meminta kesepakatan seluruh stakeholder demi kemajuan sepakbola di Indonesia.

"Kalau diminta detail menjelaskan maunya apa sudah ada dalam blue print yang saya paparkan ke FIFA sampai 2045. Di situ ada tolak ukurnya. Saya, hari ini membangun pondasi. Tidak mungkin mentransformasi sepakbola Indonesia hanya dalam 4-5 tahun selesai. Kita tahu Jepang itu mempunyai program 50 tahun," kata Erick dalam perbincangan dengan detikSport dan beberapa media pekan lalu.

"Pertanyaannya, antara ketua umum yang hari ini, akan datang, dan seterusnya, masih memegang nggak panduan yang disepakati itu. Itulah yang mau saya bikin hari ini, panduanya, supaya bersepakat. Siapa pun yang menggantikan saya 2027, silahkan dipakai. Tapi kita harus sepakati semua ini, formula yang emang sudah diakui FIFA, Pemerintah mau, kami di PSSI semua Asprov mendukung."

"Karena kenapa? Kalau kita ganti terus, sudahlah, Kita bicara apakah mengelola PSSI segini besar tidak perlu uang. Kan perlu dana. Orang akan percaya ke