Selama Ada Haaland, Alvarez Sulit Jadi Striker Utama City
Julian Alvarez akan segera bergabung dengan Atletico Madrid. Penyerang Argentina itu memang sulit menjadi pilihan utama Manchester City selama Erling Haaland masih ada.
City sudah setuju melepas Alvarez ke Atletico seharga 81,5 juta Pound, mengakhiri masa-masa indah di Etihad selama dua musim. Bersama The Citizens, penyerang 24 tahun itu telah hampir memenangi segalanya.
Dua trofi juara Liga Inggris, satu Piala FA, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa dan satu Piala Dunia Antarklub sudah masuk dalam lemari koleksinya. Ia juga telah memenangi satu Piala Dunia, dua Copa America, dan satu Finalissima bersama Argentina.
Tak ada yang kurang dari Alvarez untuk urusan gelar juara. Namun terkait menit bermain, itu yang menjadi persoalan, seperti diberitakan BBC.
City masih mengandalkannya. Namun City juga punya kebijakan takkan mempertahankan pemain yang tidak lagi bahagia. Hal itu sudah tercium dari Alvarez sejak ia memenangi Piala Dunia di Qatar pada Desember 2022.
Ia selalu dimainkan oleh pelatih Lionel Scaloni selama turnamen dan sukses mencetak empat gol, hanya kalah dari Lionel Messi (7) dan Kylian Mbappe (8). Dari situ, Alvarez merasa ia tak sepatutnya menjadi pelapis.
Namun Guardiola tak bisa begitu saja menjadikannya sebagai striker utama. Ada Haaland yang juga tampil memukau. Bahkan secara statistik bomber Norwegia itu lebih unggul.
Misalnya untuk urusan gol. Alvarez membobol lawan 36 kali selama dua musim. Angka yang bagus, namun Haaland mencetak 90 gol dalam kurun waktu yang sama. Untuk urusan asis, Alvarez punya 17, unggul sedikit dari Haaland yang hanya 15.
Namun itu bisa dipahami karena Alvarez tak selalu menjadi nomor 9, berbeda dengan Haaland yang selalu diplot sebagai striker. Untuk ukuran penyerang