PSIS Vs PSS Ricuh, PSSI Akui Urus Suporter Bukan Hal Mudah
Laga PSIS Semarang vs PSS Sleman pada pekan ke-32 Liga 1 2022 diwarnai kericuhan. Waketum PSSI Zainudin Amali mengakui penanganan suporter bukan hal mudah.
Keributan terjadi sebelum babak kedua dimulai yang membuat terjadinya penundaan laga selama sekitar 20 menit. Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi, keributan itu terjadi di tribune utara dan tribune timur utara Stadion Jatidiri.
Tidak diketahui pasti penyebab keributan tersebut, namun terlihat sebagian suporter PSIS dari kubu Snex dan suporter PSS dari kubu Brigata Curva Sud (BCS) terlibat kericuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini terbilang miris mengingat suporter belum mengambil pelajaran dari Tragedi Kanjuruhan. Jika permusuhan masih ada, ini akan menjadi ancaman hal tak diinginkan kembali terjadi di sepakbola Indonesia.
"Memang membenahi dari sisi ini bukan pekerjaan mudah. Dalam UU Keolahragaan itu ada pasal soal suporter, makanya mereka mulai mau diorganisir, tadinya enggak mau. Pelan-pelan lah, saya kan setelah lahir undang-undang, sudah kami undang suporter di Le Meridien (Sarasehan Suporter)," kata Waketum Zainudin Amali Amali kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
"Saat itu ditanggapi keras, mereka bilang 'ngapain sih pemerintah sibuk-sibuk urusan suporter?' Mudah-mudahan lah pelan-pelan. Pekerjaan banyak sekali tapi ada skala prioritasnya," ujarnya menambahkan.
Amali hanya bisa memastikan bahwa sanksi pastinya akan dijatuhkan buat tuan rumah. Sebab Panitia Pelaksana dianggap tak bisa mengantisipasi sehingga kericuhan ini terjadi.
Saat ini Komite Disiplin (Komdis) PSSI diyakini sedang menimbang-nimbang sanksi yang akan diberikan ke PSIS. Tak tertutup kemungkinan juga buat PSS karena suporternya ikut terlibat dalam kericuhan tersebut.