Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Prawira Bandung Lolos ke Semifinal IBL, lalu Didenda Rp 25 Juta

Prawira Bandung memang lolos ke semifinal Indonesia Basketball League (IBL) 2022. Tapi, Prawira juga harus membayar denda Rp 25 juta.

Prawira lolos ke babak empat besar setelah unggul 2-1 dari Dewa United Surabaya dalam babak playoff berformat best of three. Dalam pertandingan penentuan yang bergulir di GOR C-Tra Arena, bandung, Selasa (16/8), Prawira menang 69-65.

Pelatih Prawira, David Singleton, senang bukan main dan merayakannya dengan berlari ke arah tamu VVIP untuk melakukan selebrasi usai laga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi setelah bersalaman, David tak langsung kembali ke bench Prawira, melainkan berlari ke depan bench Dewa United dengan melakukan selebrasi yang dinilai berlebihan kepada pemain dan ofisialnya.

Selebrasi berlebihan tersebut ternyata memicu reaksi balik dari ofisial Dewa United yang langsung berjalan menghampiri David. Melihat kejadian tersebut di lapangan, manajemen Dewa United yang kebetulan berada di tribune belakang bench pemain ikut terpancing emosinya sehingga situasi pun jadi kian memanas.

Sampai-sampai pendukung Dewa United yang berada di tribune atas ikut melemparkan botol plastik mineral ke lapangan dan mengakibatkan terjadi pembalasan oleh pendukung Prawira untuk beberapa detik, sambil adu teriakan dan reaksi.

Beruntung, panitia setempat dan polisi segera mengamankan di lapangan sehingga kondisi ricuh tersebut dapat diatasi. Usai kejadian, IBL sebagai pihak penyelenggara kompetisi pun mengambil sikap atas kejadian tersebu. Mereka meninjau rekaman audio visual untuk mengetahui awal mula kericuhan terjadi.

Hasilnya, David terbukti bersalah karena dianggap sebagai pemicu awal keributan. Ia melanggar Peraturan Pelaksanaan IBL IV Pasal 1 ayat 2 tentang Etika Personel Klub

Read more on sport.detik.com