PPK GBK Upayakan Indonesia Open Selanjutnya di Indonesia Arena

Indonesia Open 2024 batal digelar di Indonesia Arena karena persoalan pencahayaan. Pengelola pun mencari cara untuk mengatasi masalah ini.

Indonesia Open 2024 sedianya digelar di Indonesia Arena. Namun rencana itu batal karena masalah pencahayaan, sehingga turnamen tersebut kembali dilaksanakan di Istora Gelora Bung Karno tahun ini.

PPK GBK masih mencari cara agar perhelatan turnamen bulutangkis selanjutnya dapat terselenggara di venue berkapasitas 16.088 kursi tersebut. Pelaksana tugas Kepala Unit Indonesia Arena Iis Haerudin pada Kamis (21/3/2024) mengungkapkan kendala saat ini.

"Jadi ada permintaan penambahan rigging yang sejajar itu lapangan karena dia (PBSI) minta lima lapangan. Sementara untuk nambah rigging itu berarti tambah beban pada bagian atapnya, sehingga tak bisa diakomodir," kata Iis.

"Penambahan rigging untuk lampu-lampu ada sekitar 12 rigging yang turun naik. Karena lampu yang sekarang ada mau dimatikan semua."

Secara pencahayaan, sebenarnya Indonesia Arena lengkap dan punya kapasitas penerangan yang melebihi standar internasional. Namun ternyata isunya bukan sekadar soal kecerahaan lampu.

"Kita kecilkan pun bisa, tapi karena terlalu tinggi anglenya, PBSI maunya (ada tambahan rigging termasuk lampu di dalamnya) itu dengan ketinggian 9 -10 meter dari bawah (lantai)," ujarnya.

Sementara itu memasang rigging lampu tak semudah membalik telapak tangan, sebab bebannya bisa mencapai 8-12 ton. Sementara batas rekomendasi beban dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR) hanya 2,5 ton.

"Waktu FIBA World itu nambah rigging cuma buat ambience dan broadcast dan itu bebannya kami uji beberapa kali kok. Sekitar 7 ton itu pun ada pergerakan kecil," kata Iis.

"Kemarin kita coba pakai holospot yang