Polisi Selidiki Indikasi Ultras Milan dan Inter Terafiliasi Mafia
Polisi Italia telah menangkap 19 orang bagian dari ultras AC Milan dan Inter Milan. Mereka dituduh memiliki hubungan kriminal dengan kelompok mafia 'Ndrangheta.
Jaksa Milan, Marcello Viola, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa ada pakta non-agresi antara kelompok ultras Inter Milan dan AC Milan. Pakta ini, menurut Viola, bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi dari aktivitas ilegal di dalam dan sekitar stadion San Siro.
"Ada pakta non-agresi antara ultras (Milan dan Inter) untuk memaksimalkan keuntungan," kata Viola, seperti dikutip Sport Mediaset.
"Kegiatan dilakukan hanya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Kepentingan terhadap klub hanyalah kedok. Inter dan Milan hanyalah pihak yang dirugikan."
Menurut penyelidikan luas, jaringan kriminal itu terkait dengan 'Ndrangheta-- organisasi mafia Italia yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai salah satu sindikat kejahatan paling kuat di dunia, menyaingi mafia Sisilia yang lebih terkenal.
Dikutip dari ABC News, polisi menggeledah rumah lebih dari 50 orang, termasuk Giancarlo Lombardi, mantan fans berat AC Milan yang dikenal sebagai "The Baron," serta rumah Antonio Bellocco, mantan bos lokal 'Ndrangheta yang terbunuh beberapa minggu lalu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah Luca Lucci dan Renato Bosetti, masing-masing pemimpin kelompok "ultras" AC Milan dan Inter Milan. Lucci sebelumnya telah dihukum karena tuduhan terkait narkoba.
"Penyelidikan ini menunjukkan adanya risiko penyusupan ke dalam sepakbola profesional dan non-profesional oleh kejahatan terorganisasi. Kita harus berhenti berpura-pura tidak melihat risiko ini," kata jaksa anti-mafia Italia, Giovanni Melillo.