Piala Dunia 2026: Federasi Tolak Laga Mesir Vs Iran Jadi Promosi LGBTQ+
Piala Dunia 2026 belum dimulai, masalah kembali muncul. Ini setelah Iran dan Mesir menolak main di laga yang berkaitan dengan promosi LBTQ+.
Iran tergabung di Grup G bersama Belgia, Mesir, dan Selandia Baru. Mereka akan memulai kiprah di turnamen dengan menghadapi Selandia Baru pada 15 Juni, disusul Belgia pada 21 Juni, dan terakhir Mesir pada 26 Juni.
Laga terakhir antara Iran vs Mesir sejatinya digelar di Vancouver, namun dipindah ke Seattle. Kebetulan kickoff laga itu bertepatan dengan perayaan Pride Month yang berlangsung akhir Juni.
Pertandingan tersebut bakal jadi ajang promosi Pride Month, sehingga menampilkan berbagai kegiatan dan simbol perayaan keberagaman serta dukungan terhadap komunitas LGBTQ+.
Kebijakan ini langsung menimbulkan reaksi keras dari kubu Iran. Media pemerintah melaporkan bahwa Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) akan melayangkan protes resmi kepada FIFA, karena menyebut keputusan ini sebagai langkah yang tidak masuk akal.
Ketua Federasi Sepak Bola Iran, Mehdi Taj, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Mesir untuk menyampaikan keberatan bersama terhadap status pertandingan tersebut.
"Kedua negara telah mengajukan keberatan terkait hal ini. Kami menilai keputusan tersebut sebagai langkah yang tidak rasional dan mendukung kelompok tertentu," ujar Taj seperti dikutip kantor berita ISNA.
Reaksi Iran wajar adanya mengingat hubungan sesama jenis tergolong ilegal di negara itu dan pelakunya dapat dihukum mati.
Sementara di Mesir, meski tidak diatur secara eksplisit dalam hukum pidana, tindakan homoseksual dapat dijerat dengan hukuman penjara hingga 17 tahun berdasarkan undang-undang moralitas. Federasi Sepakbola Mesir pada Selasa (9/11) sudah mengirim surat kepada FIFA untuk menolak segala


