Pesan Arteta ke Potter: Sayangnya Kita Diukur oleh Hasil
Graham Potter dalam tekanan besar karena Chelsea kesulitan keluar dari tren negatif. Koleganya di Arsenal, Mikel Arteta, memberikan wanti-wanti.
Potter gagal membawa Chelsea menang dalam enam pertandingan terakhir di seluruh ajang. Bahkan jika ditarik, tren buruk ini sudah dimulai sejak akhir Oktober tahun lalu ketika mereka kalah dari Brighton & Hove Albion.
Sejak saat itu 16 pertandingan lain dilalui dengan hanya tiga kemenangan diraih, empat kali berimbang, dan menelan sembilan kekalahan. Kini Potter menghadapi sorotan tajam dari kalangan suporter, sementara bos-bos Chelsea dikabarkan masih mempercayainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun selepas kalah dari Tottenham Hotspur akhir pekan kemarin, Potter mengakui tak akan bisa terus-terusan mengandalkan bekingan bos. Di saat yang sama, ia masih mengharapkan kepercayaan dan keyakinan dari seluruh lingkungan Chelsea.
Ia lantas membandingkan situasinya dengan Mikel Arteta yang sempat terancam dipecat Arsenal, juga dengan Juergen Klopp di Liverpool saat ini. Arteta dalam tekanan besar saat memulai musim 2021/2022 lalu, sedangkan Klopp kini diuji setelah membawa timnya sukses.
Arteta pun mengakui ia mendapatkan dukungan besar dari manajemen ketika dalam tekanan, tapi di saat yang sama juga sadar harus segera keluar dari tren buruk. Saat The Gunners memulai Premier League 2021/2022 dengan tiga kekalahan beruntun, ia paham urgensi untuk memenangi partai berikutnya makin besar.
"Dengan saya, mereka sangat suportif. Tapi pada akhirnya Anda cuma harus memenangi pertandingan karena Anda tahu kalau laju buruk itu berlanjut, maka situasinya tak bisa dipertahankan," ujar Arteta dikutip Metro.
"Saya tahu saat itu bahwa saya harus menang lawa Norwich dan Burnley,