Persiapan Oke, Pebulutangkis Indonesia di Tur Eropa kok Banyak Cedera?
Indonesia belum mendapatkan hasil yang sepenuhnya memuaskan dari dua turnamen Eropa sementara ini. Alih-alih berlimpah gelar, sejumlah pemainnya justru mengalami cedera.
PBSI diketahui menyiapkan para pemainnya mengikuti empat turnamen di Eropa. Dimulai dari All England, Swiss Open, Spain Masters, dan Orleans Masters. Dari keempatnya, yang sudah diketahui targetnya ialah All England. PBSI mencanangkan dua gelar dari sektor putra baik tunggal maupun ganda.
Sayangnya, dari dua gelar yang diharapkan di All England, Merah-Putih hanya mampu mempertahankan emas ganda putra, melalui ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara di Swiss Open, tak lebih baik. Tak satu pun wakil Indonesia mampu merebut gelar, bahkan lolos final. Dua wakil Indonesia yang menjadi harapan usai lolos semifinal, Gregoria Mariska Tunjung dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terhenti di semifinal.
Khusus Apri/Fadia, mereka memutuskan mundur di babak empat besar karena kondisi bahu bagian kanan Apriyani yang mengalami cedera. Alhasil, perjuangan mereka pun otomatis terhenti.
Tapi jauh sebelum itu, tidak hanya Apriyani saja yang mengalami persoalan cedera. Tercatat ada tiga pebulutangkis Indonesia yang mengalami hal sama.
Mohammad Ahsan cedera lutut kiri saat tampil di final All England, Chico Aura Dwi Wardoyo pada ankle kaki bagian kiri saat tarung di babak pertama Swiss Open, serta Rinov Rivaldy mengalami sakit pada bagian tangan kanannya saat bermain di perempatfinal Swiss Open.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky tak menepis ikut menyoroti persoalan yang dialami para atletnya tersebut. Ia bahkan heran karena selama di Jakarta persiapan para pemainnya cukup baik.
"Yang