Peran Media dan Komunikasi dalam Majukan Olahraga Indonesia
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menyebut bahwa media punya peran dalam memajukan olahraga. Terutama dalam hal menyajikan literasi.
Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Jakarta menggelar Seminar Nasional Inovasi Keolahragaan pada Selasa, 2 Desember 2025, di Gedung Olahraga UNJ, Rawamangun. Okto menjadi salah satu narasumber di acara itu.
"UNJ adalah salah satu ujung tombak prestasi olahraga Indonesia. Di era global, diplomasi olahraga dan kemampuan literasi media sangat penting. Bahasa Inggris menjadi kunci untuk memperluas jejaring internasional dan memperkuat posisi Indonesia di berbagai forum olahraga dunia," kata Okto dalam keterangan persnya.
Ada pula Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn.) Dr. Sowarno, dosen Linguistik Terapan Universitas Gadjah Mada Dr. Sailal Arimi, serta CEO Be More Fumiya Ishikawa yang menjadi pembicara. Seminar ini dihadiri pula sekitar 200 mahasiswa S1 dan S2, yang tengah menekuni dunia olahraga dan komunikasi.
Dari sisi akademik, Dr. Sailal Arimi menguraikan bagaimana teori komunikasi - baik komunikasi massa maupun interpersonal - memiliki peranan signifikan dalam dunia olahraga. Menurutnya, komunikasi efektif dapat meningkatkan partisipasi, membangun dukungan publik, hingga memperkuat Brand Value cabang olahraga tertentu.
"Teori komunikasi tidak hanya berhenti pada konsep. Dalam olahraga, ia harus diterapkan dalam strategi publikasi, manajemen pesan, hingga penyusunan narasi yang membangun kepercayaan publik," ujarnya.
CEO Be More, Fumiya Ishikawa, memberikan sudut pandang berbeda mengenai budaya olahraga modern. Ia memaparkan bagaimana industri kebugaran, pelatihan pribadi (personal training), dan gym kini berkembang pesat


