Pengamat Sepakbola: Bicara JIS Jangan dengan Tendensi Politik
Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni angkat bicara soal polemik Jakarta International Stadium (JIS). Menurutnya, jangan ada tendensi politik dalam membahasnya.
Akhir-akhir ini JIS tengah menjadi pembicaraan hangat setelah dinominasikan menjadi calon salah satu venue Piala Dunia U-17 2023. Kemarin, Rabu (5/7/2023), Ketum PSSI Erick Thohir bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan inspeksi ke JIS.
Dari hasil inspeksi itu, ada beberapa catatan untuk Stadion JIS demi memenuhi standar FIFA. Mulai dari rumput, titik parkir, hingga akses masuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang menjadi sorotan adalah pernyataan Hadimuljono yang menyebut rumput JIS tidak standar FIFA. Pernyataan ini dinilai memiliki tendensi politik, sebab ia bukanlah pakar rumput yang mempunyai otoritas untuk melakukan penilaian.
"Bicara JIS itu kita nggak boleh punya tendensi politik, itu catatan yang pertama. Yang kedua, kalau lihat JIS itu kita harus bicara tentang olahraga keseluruhan. JIS ini sudah dibangun dengan anggaran yang cukup besar, karena itu kita harus berpikir bagaimana memaksimalkan pemanfaatannya untuk kemajuan olahraga," kata Kusnaeni saat dihubungi detikSport, Kamis (6/7).
"Yang ketiga, saya sebetulnya pada dasarnya memahami bahwa PSSI dan pemerintah ini ingin memaksimalkan JIS itu karena kepentingannya itu. Sudah dibangun, jadi harus bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya menambahkan.
"Nah, cuma memang narasi-narasinya itu dalam beberapa hal itu selalu dikaitkan dengan soal tanda FIFA. Itu yang menurut saya kadang kadang keliru. Karena yang berhak bicara standar FIFA itu ya FIFA. Di luar FIFA nggak bisa mengatakan rumputnya tidak standar FIFA atau stadionnya tidak standar," katanya lagi.
Bung Kus, sapaannya,